Lis Darmansyah: Jadikan Agama Pondasi Politik untuk Persatuan dan Kesejahteraan Masyarakat

Tanjungpinang10 Dilihat
Lis-Raja saat bersilaturahmi dengan para ulama, imam masjid, mubaligh, dan guru TPQ di Tanjungpinang. SK

TANJUNGPINANG – Lis Darmansyah menekankan pentingnya menjadikan agama sebagai pondasi dalam berpolitik demi persatuan dan kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar alat untuk meraih kekuasaan.

“Agama tidak boleh dijadikan alat politik semata untuk mencapai kekuasaan. Jadikanlah agama sebagai landasan berpolitik untuk menyebarkan kebaikan dan kedamaian,” ujar Lis saat bersilaturahmi dengan para ulama, imam masjid, mubaligh, dan guru TPQ di Tanjungpinang.

Lis Darmansyah, yang berpasangan dengan Raja Ariza sebagai bakal calon Wali Kota Tanjungpinang dalam Pilkada 2024, mengusung tagline “Tanjungpinang Berbenah”. Mereka memiliki Visi “Bima Sakti” beserta lima misi serta program unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanjungpinang.

Lis memperingatkan bahwa penggunaan agama sebagai alat politik hanya akan memicu perpecahan di tengah masyarakat. Dia mengkritik pihak-pihak yang berambisi meraih simpati masyarakat dengan cara-cara yang tidak etis dan bertentangan dengan ajaran agama, seperti mengklaim diri lebih religius dari orang lain atau mengukur amal seseorang, yang seharusnya merupakan hak prerogatif Sang Pencipta.

“Tak seorang pun manusia berhak mengukur amal ibadah orang lain atau menentukan siapa yang masuk surga atau neraka. Amal kebaikan bukan untuk dipamerkan, melainkan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT di akhirat nanti,” tegas Lis.

Dia menambahkan bahwa agama adalah urusan pribadi antara seseorang dan Tuhan. Agama harus diamalkan untuk membentuk karakter yang lebih baik, bukan sekadar menjadi simbol ucapan. “Menjadi agamais bukan soal perkataan, tapi penerapan dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan baik. Kita tidak berhak mengukur amal orang lain, karena belum tentu kita lebih baik dari mereka,” tambahnya.

Lis juga mengajak semua pihak untuk menjaga kedamaian selama Pilkada 2024. Ia meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi hoax dan fitnah yang dapat merusak suasana demokrasi.

“Pilkada bukan ajang untuk menentukan siapa yang lebih dekat dengan surga, tapi merupakan arena adu gagasan demi kepentingan rakyat serta momen penting bagi demokrasi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *