Herni Wulung Ngaku Gemetar Saat Menjadi Dirigen Mars SMSI

Nasional9 Dilihat
Herni Wulung saat menjadi dirigen Mars SMSI, pada acara pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) SMSI, di ballroom Hotel Jayakarta, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Sabtu 28 Oktober 2023. SMSI

JAKARTA – Perempuan penyanyi yang suka memerankan dirinya berkait supranatural merasa gemetar ketika berdiri di panggung.

Rasa gemetar di tubuhnya yang dibalut dengan kebaya batik, tidak bisa dihindarkan. Semua orang yang hadir memandangnya. Terpana.

Dia adalah Herni Wulung yang sore itu berdiri di panggung pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) SMSI yang dihadiri para pimpinan SMSI dari seluruh Indonesia, di ballroom Hotel Jayakarta, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Sabtu 28 Oktober 2023.

Herni tampil sebagai dirigen untuk lagu mars yang ia ciptakan bersama Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus. Pada hari itulah mars SMSI dikumandangkan pertama kali dalam forum besar.

Begitu turun panggung langsung ia berjalan mendekati, menyalami dan mencium tangan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan SMSI Pusat KH Ma’shum Hidayatullah. Setelah itu menyalami Sekretaris Jenderal SMSI Mohammad Nasir yang duduk di meja bundar deretan paling depan.

“Badan saya gemetar,” kata Herni singkat sambil berjalan menuju tempat duduknya, yang dikutip dari rilis SMSI, Kamis (2/11).

Herni Wulung. SMSI

Mengapa dia gemetar saat menjadi dirigen Mars SMSI? Padahal Herni sering naik panggung hiburan. Menyanyi dan berjoget menjadi kebisaannya. Bukan hanya itu, dia juga pernah membuat sejumlah lagu cinta bernada melankolis dan gembira, sering dinyanyikan di panggung.

Lain lagi dengan lagu mars yang selalu membawa semangat. “Semangat itu perlu, supaya suasana hidup,” kata Herni yang berpikir pembuatan mars ketika dia baru masuk SMSI.

“Organisasi SMSI ini besar, mestinya punya mars,” kata perempuan yang kini menjadi wakil bendahara di organisasi SMSI pusat itu.
Ia berharap Mars SMSI dikumandangkan setiap ada acara SMSI supaya semua anggota selalu bersemangat.

Herni menuturkan, langkah menciptakan mars SMSI, pertama ia membuat oret-oretan liriknya. Oret-oretan itu lalu dia sodorkan kepada Firdaus.

Firdaus kemudian mengubah, menyempurnakan dan menyesuaikan dengan misi, visi, serta cita-cita SMSI. Maka jadilah liriknya seperti ini:

“SMSI
Serikat Media Siber Indonesia
Membentang , bergerak bersama
Mengabdi untuk membangun
Tanah air kita Indonesia

Serikat Media Siber Indonesia
Setia pada cita-cita bangsa
Jagalah selalu SMSI
Berjuang sukses
Bersama pers Pancasila

Bangkit bersama SMSI
Maju bersama SMSI
Berjuang bersama SMSI
Mewujudkan pers Pancasila”

Setelah jadi liriknya, Herni membuat nadanya, notasinya. “Saya juga dibantu kawan saya pak Gatot untuk aransemennya. Kami buat dengan nada semangat, supaya orang yang menyanyikan menjadi bersemngat,” tutur Herni Wulung yang bernama asli Erni Suryani.

Ditanya wartawan mengapa gemetar ketika menjadi dirigen Mars SMSI? Bukankah Herni sudah biasa naik panggung hiburan dengan joget yang meliuk-liuk?

“Sebenarnya saya senang naik panggung. Tapi ketika menjadi dirigen Mars SMSI, saya ada rasa sedikit takut, sampai tubuh saya gemetar. Saya takut karena ada pejabat-pejabat penting dan menjadi fokus perhatian hadirin,” tutur Herni lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya.

Saat itu memang hadir sejumlah orang penting antara lain Wakil Ketua Badan Pertimbangan SMSI Drs KH M Ma’shum Hidayatullah, MM, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Josua Mamoto, Kepala Bagian Pemantauan dan Analisis (Pemanalis) Multimedia Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A Chaniago, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan SMSI Mayjen TNI (Purn) Herwin Suparjo, dan anggota Dewan Pers P. Tri Agung Kristanto.

Ketika ditanya lagi mengapa takut pejabat? Bukankah Herni aktris film “Siapa Takut Boleh Ikut” yang melakukan perburuan terhadp hantu? Terhadap hantu tidak takut, masak dengan pejabat takut?

“Ha ha ha, ada yang ngelihatin saya terus. Grogi saya jadinya,” tutur Herni yang mengaku belajar membuat lagu secara otodidak dan belajar dari mantan suaminya, Ade Putra, pemusik kondang pada zamannya. (*/rilis smsi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *